Pelatihan CCNA NIXTRAIN Hari 5 : DHCP Router Oleh Ardes Setiawan

Assalamualaikum wr.wb
Masih tetap dari pelatihan CCNA NIXTRAIN kali ini membahas Routing OSPF di cisco packet tracer




A. Pengertian

      DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan referensi kepada DHCP Server. 
      Pada saat kedua DHCP client dihidupkan , maka komputer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP. DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP. DHCP Server setelah memberikan nomor IP, maka server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP-Client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool. Nomor IP diberikan bersama dengan subnet mask dan default gateway. Jika tidak ada lagi nomor IP yang dapat diberikan, maka client tidak dapat menginisialisasi TCP/IP, dengan sendirinya tidak dapat tersambung pada jaringan tersebut.

        Setelah periode waktu tertentu, maka pemakaian DHCP Client tersebut dinyatakan selesai dan client tidak memperbaharui permintaan kembali, maka nomor IP tersebut dikembalikan kepada DHCP Server, dan server dapat memberikan nomor IP tersebut kepada Client yang membutuhkan. Lama periode ini dapat ditentukan dalam menit, jam, bulan atau selamanya. Jangka waktu disebut leased period.



Kelebihan DHCP
  1. Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server.
  2. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain. DHCP ini didesain untuk melayani network yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks. 
  3. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang reusable, artinya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client yang lain jika client tersebut tidak sedang menggunakannya (off) 
  4. DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  5. DHCP akan memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter kofigurasi lainnya kepada client. 

B. Latar Belakang

        DHCP merupakan cara paling berguna untuk suatu jaringan yang besar karena dengan GHCP kita tidak perlu menyeting pc satu persatu, jadi lebih menghemat waktu dan meminimalisir kesalahan



C. Persiapan Software dan Hardware 

  • PC dengan sistem operasi bebas
  • aplikasi packet tracer
  • modul


D. Maksud dan Tujuan 


  1. Dapat memahami lebih dalam router
  2. Dapat menkonfigurasi router agar bisa menjadi DHCP server
  3. Dapat menerapkan fungsi DHCP dalam sebuah jaringan




E. Tahapan dan Pelaksanaan

1. Buka aplikasi cisco paket tracer terlebih dahulu
2. lalu buat topologi seperti berikut :

3. masuk ke router 1 dan jalan kan sintax berikut untuk membuat dhcp server :
R1>enR1#R1#confConfiguring from terminal, memory, or network [terminal]? Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.R1(config)#int fa 0/0R1(config-if)#ip add 192.168.1.254 255.255.255.0R1(config-if)#no shutR1(config-if)#int fa 1/0R1(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0R1(config-if)#no shutR1(config-if)#exR1(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.10 192.168.1.50R1(config)#ip dhcp pool pool_R1R1(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0R1(dhcp-config)#default-router 192.168.1.254R1(dhcp-config)#dns-server 192.168.1.254R1(dhcp-config)#exR1(config)#router ospf 1R1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0R1(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0
keterangan :
excluded-address : untuk menentukan IP yang tidak boleh di lease oleh DHCP, biasanya berupa IP static untuk server / printer
pool : tentukan nama pool DHCP, misal untuk network 192.168.1.0 namanya Pool_R1
network : menentukan network DHCP
default-router : menentukan default gateway untuk klien
dns-server : menentukan dns server untuk klien

4. lalu masuk ke router ke 2 dan jalankan sintax berikut :
R1>en
R1#conf
R1(config)#int fa 0/0
R1(config-if)#ip add 192.168.2.254 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#int fa 1/0
R1(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#ex
R1(config)#ip dhcp pool pool_R2
R1(dhcp-config)#network 192.168.2.0 255.255.255.0
R1(dhcp-config)#default-router 192.168.2.254
R1(dhcp-config)#dns-server 192.168.2.254
R1(dhcp-config)#ex
R1(config)#router ospf 1
R1(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0
R1(config-router)#network 12.12.12.0 0.0.0.255 area 0

5. setelah pembuatan DHCP server selesai dan juga sudah di routing, sekarnga kita masuk ke client dan ubah setting IP client menjadi DHCP agar client mendapat IP sesuai dengan yang tadi telah di konfigurasi

6. laptop 1 :

7. laptop 2 :

8. setelah semua clent sudah mendapat IP DHCP sekarang kita coba tes ping dari client ke client

9. sekian tutorial untuk konfigurasi DHCP server pada router



F. Referensi

  • https://hadi27.wordpress.com/pengertian-dan-kelebihan-dhcp/ 
  • pelatihan NIXTRAIN oleh ardes Setiawan


G. Hasil dan Kesimpulan

       dari praktek di atas menunjukan bahwa router tersebut tidak hanya bisa digunakan untuk merouting atau menghubungkan antar jaringan namun juga bisa di gunakan untuk membuat DHCP server


EmoticonEmoticon