Pelatihan CCNA NIXTRAIN Hari 4 : Routing OSPF Oleh Ardes Setiawan

Assalamualaikum wr.wbMasih tetap dari pelatihan CCNA NIXTRAIN kali ini membahas Routing OSPF di cisco packet tracer

A. Pengertian

         Open Shortest Path First (OSPF) adalah sebuah routing protocol untuk Internet Protocol (IP) jaringan. Ini menggunakan algoritma link state routing (LSR) dan jatuh ke dalam kelompok protokol routing interior, yang beroperasi dalam sistem otonom tunggal (AS). Hal ini didefinisikan sebagai OSPF Versi 2 dalam RFC 2328 (1998) untuk IPv4. Pembaruan untuk IPv6 ditetapkan sebagai OSPF Versi 3 dalam RFC 5340
          OSPF mungkin interior yang paling banyak digunakan protokol gateway (IGP) di jaringan perusahaan besar. Menengah Sistem untuk Sistem Intermediate (IS-IS), link-state protocol routing dinamis lain, lebih sering terjadi pada jaringan penyedia layanan besar. protokol eksterior gateway yang paling banyak digunakan adalah Border Gateway Protocol (BGP), protokol routing utama antara sistem otonom di Internet.
           OSPF merupakan Routing Dynamic yang menggunakan protocol Link State , artinya dia akan memilih jalur berdasarkan kondisi link. Jika kondisi link itu bagus dan bandwidth nya juga bagus maka link itu lah yang akan digunakan. Berikut fitur fitur lain dari OSPF :
  • Membagi berdasarkan Area dan Autonomous System (AS).
  • Meminimalkan Routing Update Traffic
  • Scalability
  • Support VLSM/CIDR
  • Unlimited Hop Count
  • Open Standar / Bisa digunakan banyak vendor
          OSPF menggunkan algoritma Djikstra atau SPF ( Shortest Path First ) , yang mana algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi , jadi OSPF ini akan mengetahui dengan pasti topologi yang kita buat, sehingga dalam pemilihan jalur akan lebih baik. Dalam penentuan jalur terbaik OSPF menggunakan “Cost”sebagai acuannya. Untuk rumus menghitung Cost ini adalah Reference bandwidth / bandiwidth , yang dikonfigurasi di interface router nya.



B. Latar Belakang

         banyak perusahaan yang besar yang membutuhkan jaringan, dan dalam perusaahan tersebut kadang kala tidak hanya terdiri dari satu jaringan karena itu untuk meneruskan data dari jaringan satu ke jaringan yang lain kita memerlukan yang namanya routing, dalam routing jika yang di routing sangat banyak kita bisa menggunakan routing dynamic agar lebih mudah salah satunya dengan menggunakan OSPF, OSPF ini merupakan routing yang paling banyak digunakan



C. Persiapan Software dan Hardware 

  • PC dengan sistem operasi bebas
  • aplikasi packet tracer
  • modul


D. Maksud dan Tujuan 

  1. Dapat memahami lebih dalam tentang routing
  2. Dapat menkonfigurasi router agar bisa routing OSPF
  3. Dapat menerapkan fungsi routing OSPF dalam sebuah jaringan


E. Tahapan dan Pelaksanaan

1. buka aplikasi cisco packet tracer terlebih dahulu
2. lalu buat topologi seperti berikut :
3. konfigurasi IP sesuai dengan topologi, disini saya tidak akan menjelaskan cara setting IP pada PC maupun pada Router karena saya cuma akan menampilkan cara routing saja, jika belum tahu cara setting IP nya bisa dilihat di tutorial sebelum - sebelumnya
4. jika IP sudah tersetting semua sekarang kita konfiurasi routinnya
5. pertama pada router 1 jalankan sintax berikut :
Router(config)#route ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
6. lalu pada router ke 2 :
Router(config)#route ospf 1Router(config-router)#network 192.168.2.0 0.0.0.255 area 0Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0 
7. lalu pada router ke 3 :
Router(config)#route ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.3.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0 

8. lalu pada router ke 4 :
Router(config)#route ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.4.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0 

9. pada router ke 5 :
Router(config)#route ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.5.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0 
10. lalu router ke 6 :
Router(config)#route ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.6.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0
11. router ke 7 :
Router(config)#route ospf 1
Router(config-router)#network 192.168.7.0 0.0.0.255 area 0
Router(config-router)#network 172.168.1.0 0.0.0.255 area 0 

12. jikaa semua router sudah di routing, sekarang kita coba lihat tabel routingnya dengan sintax "show ip route"
 yang bertanda O adalah network yang telah terhubung dengan routing OSPF

13. setelah itu kita tes dengan ping ke jaringan yang bebeda

14. jika ping berhasil berarti routing OSPF tadi telah berhasil




 F. Referensi 
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Open_Shortest_Path_First
  • pelatihan NIXTRAIN oleh ardes Setiawan

 

G. Hasil dan Kesimpulan

          Hasilnya device yang berbeda jaringan dapat saling berhungan, dan konfiurasinya lebih mudah jika dibandingkan routing static atau lebih tepatnya kita dapat menghemat waktu lebih banyak

Pelatihan CCNA NIXTRAIN Hari 4 : Routing EIGRP Oleh Ardes Setiawan Assalamualaikum wr.wb Masih tetap dari pelatihan CCNA NIXTRAIN kali ini membahas Routing EIGRP pada switch di cisco packet tracer A. Pengertian              EIGRP adalah protokol routing yang termasuk proprietari Cisco, yang berarti hanya bisa dijalankan pada router Cisco, EIGRP bisa jadi merupakan protokol routing terbaik didunia jika bukan merupakan proprietari Cisco.             Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lain adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan. Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki EIGRP: Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector). Waktu convergence yang cepat. Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan) Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down) Mendukung multiple protokol network Desain network yang flexible. Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya. Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja. Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping. Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN. Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan juga           EIGRP mengkombinasikan  kelebihan-kelebihan  yang dimiliki  oleh  protokol routing link-state dan distance vector. Tetapi pada dasarnya EIGRP adalah protokol distance vector karena router-router yang menjalankan EIGRP tidak mengetahui road map/ topologi network secara menyeluruh seperti pada protokol link-state.          EIGRP mudah dikonfigurasi seperti pendahulunya (IGRP) dan dapat diadaptasikan dengan variasi topologi network. Penambahan fitur-fitur protokol link-state seperti neighbor discovery membuat EIGRP menjadi protokol distance vector tingkat lanjut.          EIGRP menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) sebagai mesin utama yang menjalankan lingkungan EIGRP, DUAL dapat diperbandingkan dengan algoritma SPF Dijkstra pada OSPF. EIGRP memiliki fitur-fitur utama sebagai berikut. Partial updates: EIGRP tidak mengirimkan update secara periodik seperti yang dilakukan oleh RIP, tetapi EIGRP mengirimkan update hanya jika terjadi perubahan route/metric (triggered update). Update yang dikirimkan hanya berisi informasi tentang route yang mengalami perubahan saja. Pengiriman pesan update ini juga hanya ditujukan sebatas pada router-router yang membutuhkan informasi perubahan tersebut saja. Hasilnya EIGRP menghabiskan bandwidth yang lebih sedikit daripada IGRP. Hal ini juga membedakan EIGRP dengan protokol link-state yang mengirimkan update kepada semua router dalam satu area. Multiple network-layer protocol support: EIGRP mendukung protokol IP, AppleTalk, dan Novell NetWare IPX dengan memanfaatkan module-module yang tidak bergantung pada protokol tertentu. Fitur EIGRP lain yang patut diperhatikan adalah sebagai berikut: Koneksi dengan semua jenis data link dan topologi tanpa memerlukan konfigurasi lebih lanjut, protokol routing lain seperti OSPF, menggunakan konfigurasi yang berbeda untuk protokol layer 2 (Data Link) yang berbeda, misalnya Ethernet dan Frame Relay. EIGRP beroperasi dengan efektif pada lingkungan LAN dan WAN. Dukungan WAN untuk link point-to-point dan topologi nonbroadcast multiaccess (NBMA) merupakan standar EIGRP. Metric yang canggih: EIGRP menggunakan algoritma yang sama dengan IGRP untuk menghitung metric tetapi menggambarkan nilai-nilai dalam format 32-bit. EIGRP mendukung load balancing untuk metric yang tidak seimbang (unequal), yang memungkinkan engineer untuk mendistribusikan traffik dalam network dengan lebih baik. Multicast and unicast: EIGRP menggunakan multicast dan unicast sebagai ganti broadcast. Address multicast yang digunakan adalah 224.0.0.10.          banyak perusahaan yang besar yang membutuhkan jaringan, dan dalam perusaahan tersebut kadang kala tidak hanya terdiri dari satu jaringan karena itu untuk meneruskan data dari jaringan satu ke jaringan yang lain kita memerlukan yang namanya routing, dalam routing jika yang di routing sangat banyak kita bisa menggunakan routing dynamic agar lebih mudah salah satunya dengan menggunakan EIGRP PC dengan sistem operasi bebas aplikasi packet tracer modul Dapat memahami lebih dalam tentang routing Dapat menkonfigurasi router agar bisa routing EIGRP Dapat menerapkan fungsi routing EIGRP dalam sebuah jaringan


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)