Pelatihan CCNA NIXTRAIN Hari 2 : Backup & Restore Konfigurasi & IOS Router lewat TFTP Oleh Ardes Setiawan

Assalamualaikum wr.wb

Masih tetap dari pelatihan CCNA NIXTRAIN kali ini membahas ackup & Restore Konfigurasi & IOS Router lewat TFTP di cisco packet tracer

A. Pengertian

      Trivial File Transfer Protocol (disingkat menjadi TFTP) adalah sebuah protokol perpindahan berkas yang sangat sederhana yang didefinisikan pada tahun 1980. TFTP memiliki fungsionalitas dasar dari protokol File Transfer Protocol (FTP).
           Karena protokol ini sangatlah sederhana, maka implementasi protokol ini dalam komputer yang memiliki memori yang kecil sangatlah mudah. Hal ini memang pertimbangan yang sangat penting pada saat itu. Akhirnya, TFTP pun digunakan untuk melakukan booting komputer seperti halnya router jaringan komputer yang tidak memiliki perangkat penyimpanan data. Protokol ini kini masih digunakan untuk mentransfer berkas-berkas kecil antar host di dalam sebuah jaringan, seperti halnya ketika terminal jarak jauh X Window System atau thin client lainnya melakukan proses booting dari sebuah host jaringan atau server.
         TFTP dibuat berdasarkan protokol yang sebelumnya disebut dengan Easy File Transfer Protocol (EFTP), yang merupakan bagian dari kumpulan protokol PARC Universal Packet (PUP). Pada awal-awal pengembangan protokol TCP/IP, TFTP merupakan protokol pertama kali yang diimplementasikan dalam sebuah jenis host jaringan, karena memang sangat sederhana.
Versi asli TFTP, sebelum direvisi oleh RFC 1350, menampilkan sebuah kelemahan protokol, yang diberinama Sorcerer's Apprentice Syndrome, saat pertama kali diketemukan.
        TFTP pertama kali muncul sebagai bagian dari sistem operasi 4.3 BSD. Protokol ini juga masih dimasukkan ke dalam Mac OS X, paling tidak hingga versi 10.5.
      Akhir-akhir ini, TFTP sering digunakan oleh worm komputer, seperti W32.Blaster, sebagai metode untuk menyebarkan dirinya dan menginfeksi host jaringan lainnya. TFTP digunakan juga untuk menginstal komputer melalui jaringan jaringan ini bisa juga di gunakan untuk menjaring ikan dan sebagainya,agar hasil panen melimpah

B. Latar Belakang

         Dalam suatu perusahaan terdapat banyak device yang harus di konfigurasi dan akan lebih mudah jika kita backup konfigurasi tersebut dengan TFTP bukan cuma konfigurasi, biasanya sering terjadi IOS yang korup dengan TFTP ini kita juga dapat membackup dan merestore IOS tersebut



C. Perseiapan Software dan Hardware

  • PC dengan sistem operasi bebasi
  • aplikasi packet tracer
  • modul



D. Maksud dan Tujuan

  • mempermudah dalam konfigurasi dengan merestore
  • data dapat lebih aman dengan backup tersebut
  • dapat memahami cara kerja TFTP


E. Tahapan dan Pelaksanaan

1. buka aplikasi cisco packet tracer terlebih dahulu
2. lalu buat topologi beriikut :
3. untuk konfigurasi routing dan IPnya bisa dilihat disini
4. jika sudah di konfigurasi semua sekarang baru ke tahap backup konfigurasi
5. pertama masuk ke server lalu remove semua file TFTP nya
6. remove semua file sampai kosong

7. masuk ke router yang ingin di backup konfigurasinya lalu jalankan sintax berikut :
Router>en
Router#copy running-config tftp
Address or name of remote host []? 172.16.1.2
Destination filename [Router-confg]? R1-config
Writing running-config....!!
[OK - 1191 bytes]
1191 bytes copied in 3.007 secs (396 bytes/sec)
Router# 

8. lalu pada router nanti akan ada file yang tadi telah di backup

9. untuk merestore masuk lagi ke router tadi dan jalankan sixtax berikut :

Router>en
Router#copy tftp running-config
Address or name of remote host []? 172.16.1.2
Source filename []? R1-config
Destination filename [running-config]?

Accessing tftp://172.16.1.2/R1-config...
Loading R1-config from 172.16.1.2: !
[OK - 1191 bytes]
1191 bytes copied in 0.147 secs (8102 bytes/sec)
Router#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
10. untuk membackup IOS pertama ketikan perintah "show flash" lalu blok dan copy nama IOS :
11. setelah itu baru backup IOS dengan menjalankan sintax berikut , saat ada disuruh memasukan nama IOS pastekan nama file yang tadi di copy
Router#copy flash tftp
Source filename []? c1900-universalk9-mz.SPA.151-4.M4.bin
Address or name of remote host []? 172.16.1.2
Destination filename [c1900-universalk9-mz.SPA.151-4.M4.bin]? IOS-R1
Writing c1900-universalk9-mz.SPA.151-4.M4.bin...!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
[OK - 33591768 bytes]
33591768 bytes copied in 6.568 secs (536997 bytes/sec)


12. lalu bisa dilihat pada server hasil dari backupan IOS tadi:

13. untuk merestore IOS bisa menjalakn sintax berikut :
Router#copy tftp flash
Address or name of remote host []? 172.16.1.2
Source filename []? IOS-R1
Destination filename [IOS-R1]?
%Warning:There is a file already existing with this name
Do you want to over write? [confirm]
Accessing tftp://172.16.1.2/IOS-R1...
Loading IOS-R1 from 172.16.1.2: !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
[OK - 33591768 bytes]
33591768 bytes copied in 2.841 secs (1241463 bytes/sec)

14. sekian dari cara membackup dan merestore Konfigurasi & IOS Router lewat TFTP


F. Referensi

  1. pelatihan NIXTRAIN oleh ardes Setiawan
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Trivial_File_Transfer_Protocol




G. Hasil dan Kesimpulan

       backup dan restore tidak terlalu sulit dan bisa dikatakan simpel dalam penerapanya, karena TFTP ini memang di peruntukan untuk melakukan backup dan restore data ke server yang penggunaanya tidak terlalu rumit

Pelatihan CCNA NIXTRAIN Hari 3 : Routing RIPv2 Oleh Ardes Setiawan Assalamualaikum wr.wb Masih tetap dari pelatihan CCNA NIXTRAIN kali ini membahas Routing static pada switch di cisco packet tracer         Routing Information Protocol  (RIP)  adalah  sebuah  protokol routing dinamis yang digunakan dalam jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Oleh karena itu protokol ini diklasifikasikan sebagai Interior Gateway Protocol (IGP). Protokol ini menggunakan algoritma Distance-Vector Routing. Pertama kali didefinisikan dalam RFC 1058 (1988). Protokol ini telah dikembangkan beberapa kali, sehingga terciptalah RIP Versi 2 (RFC 2453). Kedua versi ini masih digunakan sampai sekarang, meskipun begitu secara teknis mereka telah dianggap usang oleh teknik-teknik yang lebih maju, seperti Open Shortest Path First (OSPF) dan protokol OSI IS-IS. RIP juga telah diadaptasi untuk digunakan dalam jaringan IPv6, yang dikenal sebagai standar RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang diterbitkan dalam RFC 2080           Algoritma routing yang digunakan dalam RIP, algoritma Bellman-Ford, pertama kali digunakan dalam jaringan komputer pada tahun 1968, sebagai awal dari algoritma routing ARPANET.          Versi paling awal protokol khusus yang menjadi RIP adalah Gateway Information Protocol, sebagai bagian dari PARC Universal Packet internetworking protocol suite, yang dikembangkan di Xerox Parc. Sebuah versi yang bernamaRouting Information Protocol, adalah bagian dari Xerox Network Services.            Sebuah versi dari RIP yang mendukung Internet Protocol (IP) kemudian dimasukkan dalam Berkeley Software Distribution (BSD) dari sistem operasi Unix. Ini dikenal sebagai daemon routed. Berbagai vendor lainnya membuat protokol routing yang diimplementasikan sendiri. Akhirnya, RFC 1058 menyatukan berbagai implementasi di bawah satu standar.         RIP adalah routing vektor jarak-protokol, yang  mempekerjakan hop sebagai metrik routing. Palka down time adalah 180 detik. RIP mencegah routing loop dengan menerapkan batasan pada jumlah hop diperbolehkan dalam path dari sumber ke tempat tujuan. Jumlah maksimum hop diperbolehkan untuk RIP adalah 15. Batas hop ini, bagaimanapun, juga membatasi ukuran jaringan yang dapat mendukung RIP. Sebuah hop 16 adalah dianggap jarak yang tak terbatas dan digunakan untuk mencela tidak dapat diakses, bisa dioperasi, atau rute yang tidak diinginkan dalam proses seleksi.     Awalnya setiap router RIP mentransmisikan / menyebarkan pembaruan(update) penuh setiap 30 detik. Pada awal penyebaran, tabel routing cukup kecil bahwa lalu lintas tidak signifikan. Seperti jaringan tumbuh dalam ukuran, bagaimanapun, itu menjadi nyata mungkin ada lalu lintas besar-besaran meledak setiap 30 detik, bahkan jika router sudah diinisialisasi secara acak kali. Diperkirakan, sebagai akibat dari inisialisasi acak, routing update akan menyebar dalam waktu, tetapi ini tidak benar dalam praktiknya. Sally Floyd dan Van Jacobson menunjukkan pada tahun 1994 bahwa, tanpa sedikit pengacakan dari update timer, penghitung waktu disinkronkan sepanjang waktu dan mengirimkan update pada waktu yang sama. Implementasi RIP modern disengaja memperkenalkan variasi ke update timer interval dari setiap router.           RIP mengimplementasikan split horizon, rute holddown keracunan dan mekanisme untuk mencegah informasi routing yang tidak benar dari yang disebarkan. Ini adalah beberapa fitur stabilitas RIP.           Dalam kebanyakan lingkungan jaringan saat ini, RIP bukanlah pilihan yang lebih disukai untuk routing sebagai waktu untuk menyatu dan skalabilitas miskin dibandingkan dengan EIGRP, OSPF, atau IS-IS (dua terakhir yang link-state routing protocol), dan batas hop parah membatasi ukuran jaringan itu dapat digunakan in Namun, mudah untuk mengkonfigurasi, karena RIP tidak memerlukan parameter pada sebuah router dalam protokol lain oposisi. RIP dilaksanakan di atas User Datagram Protocol sebagai protokol transport. Ini adalah menugaskan dilindungi undang-undang nomor port 520.           Ada tiga versi dari Routing Information Protocol: RIPv1 , RIPv2 , dan RIPng.            Spesifikasi asli RIP, didefinisikan dalam RFC 1058, classful menggunakan routing. Update routing periodik tidak membawa informasi subnet, kurang dukungan untuk Variable Length Subnet Mask (VLSM). Keterbatasan ini tidak memungkinkan untuk memiliki subnet berukuran berbeda dalam kelas jaringan yang sama. Dengan kata lain, semua subnet dalam kelas jaringan harus memiliki ukuran yang sama. Juga tidak ada dukungan untuk router otentikasi, membuat RIP rentan terhadap berbagai serangan.          Karena kekurangan RIP asli spesifikasi, RIP versi 2 dikembangkan pada tahun 1993 dan standar terakhir pada tahun 1998. Ini termasuk kemampuan untuk membawa informasi subnet, sehingga mendukung Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Untuk menjaga kompatibilitas, maka batas hop dari 15 tetap. RIPv2 memiliki fasilitas untuk sepenuhnya beroperasi dengan spesifikasi awal jika semua protokol Harus Nol bidang dalam pesan RIPv1 benar ditentukan. Selain itu, aktifkan kompatibilitas fitur memungkinkan interoperabilitas halus penyesuaian.          Dalam upaya untuk menghindari beban yang tidak perlu host yang tidak berpartisipasi dalam routing, RIPv2 me-multicast seluruh tabel routing ke semua router yang berdekatan di alamat 224.0.0.9, sebagai lawan dari RIP yang menggunakan siaran unicast. Alamat 224.0.0.9 ini berada pada alamat IP versi 4 kelas D (range 224.0.0.0 - 239.255.255.255). Pengalamatan unicast masih diperbolehkan untuk aplikasi khusus. (MD5) otentikasi RIP diperkenalkan pada tahun 1997. RIPv2 adalah Standar Internet STD-56.           RIPng (RIP Next Generation / RIP generasi berikutnya), yang didefinisikan dalam RFC 2080, adalah perluasan dari RIPv2 untuk mendukung IPv6, generasi Internet Protocol berikutnya. Perbedaan utama antara RIPv2 dan RIPng adalah: Dukungan dari jaringan IPv6. RIPv2 mendukung otentikasi RIPv1, sedangkan RIPng tidak. IPv6 router itu, pada saat itu, seharusnya menggunakan IP Security (IPsec) untuk otentikasi. RIPv2 memungkinkan pemberian beragam tag untuk rute , sedangkan RIPng tidak; RIPv2 meng-encode hop berikutnya (next-hop) ke setiap entry route, RIPng membutuhkan penyandian (encoding) tertentu dari hop berikutnya untuk satu set entry route . Batasan Hop count tidak dapat melebihi 15, dalam kasus jika melebihi akan dianggap tidak sah. Hop tak hingga direpresentasikan dengan angka 16. Sebagian besar jaringan RIP datar. Tidak ada konsep wilayah atau batas-batas dalam jaringan RIP. Variabel Length Subnet Masks tidak didukung oleh RIP IPv4 versi 1 (RIPv1). RIP memiliki konvergensi lambat dan menghitung sampai tak terhingga masalah.          banyak perusahaan yang besar yang membutuhkan jaringan, dan dalam perusaahan tersebut kadang kala tidak hanya terdiri dari satu jaringan karena itu untuk meneruskan data dari jaringan satu ke jaringan yang lain kita memerlukan yang namanya routing, dalam routing jika yang di routing sangat banyak kita bisa menggunakan routing dynamic agar lebih mudah salah satunya dengan menggunakan RIPv2 PC dengan sistem operasi bebas aplikasi packet tracer modul Dapat memahami lebih dalam tentang routing Dapat menkonfigurasi router agar bisa routing RIPv2 Dapat menerapkan fungsi routing RIPv2 dalam sebuah jaringan


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)